Saturday, May 19, 2012

Bola Dihanyutkan Tsunami Jepang ke Alaska


Sebuah bola sepak yang hanyut ke pulau Middleton, Alaska bisa jadi merupakan benda pertama korban tsunami Jepang yang bisa dikembalikan ke pemiliknya. "Di atas bola itu tertera tulisan yang menunjukkan asal bola itu", kata kordinator operasi Pusat Respon dan Restorasi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Doug Helton yang bertugas melacak sisa - sisa tsunami yang hanyut ke lautan. Bola itu, lanjut Helton, ditemukan David Baxter seorang teknisi di sebuah stasiun radar Pulau Middleton, sebuah pulau terpencil di teluk Alaska.
Setelah tulisan di atas bola itu diterjemahkan, maka diketahui bola itu berasal dari sekolah Osabe di Prefektur Iwatea yang hancur akibat disapu ombak laut pada 11 Maret 2011 sebagai akibat gempa berkekuatan 9.0 SR. "Para sukarelawan di Alaska menemukan banyak puing tsunami termasuk sejumlah alat olahraga yang kemungkinan besar terseret arus. Tapi bola ini menarik perhatian karena ada tulisannya," tambah Helton.
Pulau Middleton, dulunya adalah pangkalan Angkatan Udara di masa perang dingin, terletak 75 mil sebelah selatan desa Prince William Sound di Coradova. Pulau gersang itu tidak berpenghuni kecuali para petugas stasiun radar yang digunakan sebagai tempat penelitian para ahli biologi. Di Alaska, para pekerja sukarela yang mencari sampah tsunami beberapa kali menemukana pelampung dan buoy dari peternakan kerang Jepang.
"Sangat sulit mengidentifikasi apakah sampah - sampah tsunami itu benar - benar berasal dari Jepang atau sekedar sampah laut biasa", papar Helton. Sampah tsunami lain yang berhasil diidentifikasi pemiliknya adalah sebuah kapal nelayan yang ditemukan di perairan Alaska awal bulan ini dan ditenggelamkan oleh pasukan penjaga pantai AS pada 5 April lalu.
Kapal Ryou Un Maru, dianggap sebagai bahaya di lautan setelah kapal itu hanyut sejauh 7.242 km dari pelabuhan Hokkaido. Penyelamatan kapal itu dinilai terlalu mahal dan sulit. Apalagi pemiliknya tak menginginkannya kembali. Itulah yang menjadi alasan utama mengapa kapal itu akhirnya ditenggelamkan. 

No comments:

Post a Comment